Selasa, 15 Juli 2014

Salah Satu Harapan Suatu Saat Nanti


Pagi ini bukanlah pagi yang indah, dimana semuanya sangat tidak ngenakin. Awal pagi ini pikiran gue memikirkan berbagai hal yang sangat rumit. Kesalahan memang tak terlepas dari gue sebagai manusia biasa. Gue tau gue hidup bukan di dunia game yang penuh dengan kesempurnaan dengan memakai cheat. Gue hidup di dunia nyata, yang tidak dapat menggunakan cheat seperti di game-game.
 Pikiran gue pagi ini disibukan dengan pasangan gue yang sedang marah dan ngambek yang gue gak tau apa penyebabnya. Gue kurang pengalaman dalam menghadapi cewek yang sedang marah/ngambek. Gue selalu bingung menghadapi cewek yang sedang marah/ngambek. Mau bertindak sesuatu tapi takut malah memperkeruh suasana dia. Gue diam tapi gue gak betah diam saja dengan pasangan gue yang sedang marah, gue punya impian yang sama seperti pasangan-pasangan lainnya, yaitu: selalu ingin baik-baik saja. Tapi gue sadar itu gak mungkin, pasti akan selalu ada masalah/hal yang harus didiskusikan bersama, pasti akan selalu ada keinginan yang berbeda, pasti akan selalu ada suatu pemikiran yang berbeda. Masalah dari itu semua adalah gue belom tau gimana menghadapi perbedaan yang terjadi lalu dijadikan sebuah hasil keputusan yang adil dan sama-sama merasa tidak dirugikan sehingga tidak terjadi perselisihan selanjutnya.
Gue tidak mencoba untuk sempurna untuk dicintai dia, tapi gue mencoba yang terbaik. Karena gue tau sempurna di dunia ini tidak mungkin terjadi bagi manusia biasa, lalu kenapa gue milih mencoba jadi yang terbaik? Karena dengan jadi yang terbaik lah orang yang kita cintai akan selalu menghargai dan menyayangi kita.
Gue tidak menuntut orang yang gue cintai untuk sempurna, gue cuma ingin dia, karena keyakinan gue dia lah yang terbaik untuk gue cintai. Dia lah yang namanya selalu ada dalam tiap doa gue kepada sang Illahi.
Kebahagiaan orang yang mencintai dengan setulus hati itu simpel, yaitu cukup jangan kecewakan dia. Ketulusan itu tidak menuntut apa-apa, hanya ingin selalu bersama selamanya, jika tidak sampai selamanya orang yang mencintai dengan tulus akan membuat orang yang dia cinta berada di samping dia sampai selama mungkin dia bisa bersama orang itu. Dan gue memilih selalu bersama orang itu untuk selama mungkin, dan selama mungkin yang gue ingin capai adalah selama-lamanya. Sampai cinta gue diucap dengan janji suci (ijab Qobul) di sebuah masjid dihadapan orang tua dia dan orang tua gue dengan mas kawin yang dibayar tunai dan kita berdua hidup bahagia sampai maut dan takdir Allah yang memisahkan.

Namun apa daya. Hal di atas hanyalah sebuah harapan bagi gue. Orang yang gue cintai kini telah memutuskan untuk pergi meninggalkan gue. Yaa memang cinta tidak pernah bisa ditebak akhirnya. Namun yang pasti akhir dari segala kisah cinta adalah sebuah kenyataan akan berpisah. Entah karena keputusan bersama, pengkhianatan satu pihak, atau takdir tuhan (kematian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar