Sabtu, 26 April 2014

Jangan Sampai Seperti Postingan Ini


Semalem gue melakukan kesalahan, dan kesalahan itu emang sangat fatal. Gue terlalu memikirkan diri sendiri, terlalu mementingkan diri sendiri, dan terlalu cuek dengan orang sekitar. Pikiran gue malam itu sangat kacau, gue gak tau kenapa gue menjadi merasa bersalah dan merasa tidak penting lagi bagi hidup seseorang yang bagi gue dia sangat penting. Tapi gue bodoh, gue tolol, dan gue gak punya otak. Gue udah terlalu egois, gue udah terlalu negative thinking.


Negative thinking adalah hal yang ada dalam diri gue, gue gak tau kenapa pikiran gue selalu ke arah negative, selalu takut akan segalanya, padahal gue bisa melakukan hal yang gue takutin itu. Tapi gak tau kenapa ada sebuah pikiran yang membuat gue down, gak berani, dan gak mau merusak suasana yang ada. Tapi semalem, gue udah merusak suasana yang ada. Suasana yang indah, yang tentram, yang gue dambakan, yang gue inginkan, yang gue butuhkan bersama orang yang paling peduli dan paling penting di hidup gue.

Tapi gue udah salah, gue udah membuat orang yang paling penting itu marah, kecewa, dan sekarang dia udah gak peduli lagi tentang gue. Gue udah cuma dianggap teman saja. Gue mungkin emang jarang putus cinta, tapi yang gue tau dihapus dari daftar sahabat itu lebih menyakitkan dari putus cinta. Sahabat lebih penting dari pacar itu emang benar! Sahabat adalah orang yang lama bersama kita, tau bagaimana kita, selalu ada buat kita kapanpun, dimanapun, dan saat apapun. 

Gue udah terlalu sering buat orang itu kecewa, gue udah terlalu sering buat orang itu marah, sampai akhirnya pada malam itu gue udah membuat orang itu benar-benar muak dengan gue. Gue butuh dia dan gue anggep dia sebagai saudara. Tapi gue udah kecewain orang itu dengan kebodohan gue, ketololan gue, dan keegoisan gue. 

Gue udah gak tau harus bagaimana lagi, gue gak tau harus melakukan apa lagi, gue gak tau harus ngapain lagi. Orang itu kini udah benar-benar kecewa sama gue, dan udah benar-benar berubah. Gue lah yang membuat orang itu berubah, gue lah yang membuat orang itu seperti ini. Gue lah pelaku atas segala hal yang membuat orang itu gak memperdulikan gue lagi.

Gue cuma mau minta maaf kepada orang itu. Gue emang salah, dan mungkin ini adalah pembelajaran buat gue. Gue bakal lebih belajar menghargai setiap orang yang ada dihidup gue. Gue bakal lebih belajar memperhatikan dan tidak egois dengan orang yang ada dihidup gue. Tapi gue cuma ingin satu dari orang itu, orang yang telah kecewa dengan gue. Tolong berikan gue kesempatan itu lagi. Kesempatan untuk menjadi seorang sahabat seperti yang pernah kita bilang dulu. "I Promise You I Will Learn From My Mistakes" Kita berdua adalah sahabat. Dulu gue adalah sahabat terbaik buat orang itu, tapi mungkin sekarang udah nggak lagi atas kelakuan gue, atas keegoisan gue. Tapi yang perlu orang itu tau bahwa dia akan selalu menjadi sahabat terbaik gue yang pernah gue temui dalam hidup ini. Ada sebuah ruang dihati gue spesial untuk dia, ruang yang akan selalu ada dan takkan pernah hilang, dan akan selalu diisi oleh dia. Maka izinkanlah gue untuk ke sekian kalinya dan mungkin terakhir kalinya untuk menjadi seorang sahabat. Gue meminta dengan saat memohon!

Pesan untuk para pembaca. Hargai, perhatikan, dan sayangilah setiap orang yang kalian kenal. Jagalah orang-orang itu dengaan setulus hati. Jangan pernah egois, jangan pernah tidak peduli. Karena orang yang kalian tidak pedulikan bisa jadi orang yang sangat peduli terhadap kalian. Kalian pasti punya satu atau beberapa orang yang kalian anggap penting. Jagalah mereka, jangan pernah kecewakan mereka. Ketika orang itu merasa kecewa, dan orang itu akan meninggalkan kalian. Kalian baru akan tau bagaimana penting dan butuhnya kalian pada orang itu dan juga betapa menyesalnya kalian telah mengecewakan orang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar